Monday, October 11, 2010

Hakikat Komunikasi II

C. FAKTOR PENUNJANG KOMUNIKASI EFEKTIF

Komunikasi efektif adalah sejauh mana komunikator mampu berorientasi kepada komunikan. (Dani Vardiansyah (2004). Berorientasi artinya memahami kemampuan komunikan dalam menerima sebuah pesan, terkait dengan pemilihan bentuk pesan, makna pesan, struktur pesan,dan cara penyampaian pesan, termasuk juga media yang akan digunakan.
contoh: ketika berkomunikasi tatap muka, jika komunikator sudah tahu bahwa komunikan memilik kelemahan dalam pendengaran, maka komunikator bisa berteriak agar komunikan bisa mendengarnya dengan jelas ketikan menyampaikan pesan. Ini ditujukan agar komunikasi berjalan efektif.

Wilbur Schramm menyatakan bahwa, kita dapat mendapatkan response yang baik ketika dalam berkomunikasi jika kita dapat menentukan keadaan / proses penyampaian pesannya dengan baik (the condition of success in communication). Berikut syarat agar komunikasi berjalan efektif
i. Pesan yang hendak dismpaikan hendaknya dirancang agar menarik perhatian komunikan
ii. Pesan harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh komunikan
iii. Isi pesan sesuai dengan kebutuhan komunikan
iv. Isi pesan juga mengandung masukan/saran bagaimana memenuhi kebutuhan komunikan.

Ada beberapa faktor yang dapat kita identifikasi untuk menciptakan komunikasi berjalan efektif.
- timing yang tepat
- bahasa yang digunakan mudah dimengerti
- sikap dan nilai yang sesuai
- jenis kelompok yang bergantung situasi dan kondisi

Dan berikut faktor-faktor yg dilihat dari unsur-unsur komunikasi.
1. Faktor pada Komunikan.
- harus memiliki pengalaman yang sama dengan komunikator (field of experience-Wilbur Schramm), sehingga dapat mengerti isi pesan yang disampaikan.
2. Faktor Pada Komunikator.
- kredibilitas komunikator diakui, komunikator adalah orang yang dipercaya (source credibility)
- Daya tarik komunikator, mempunyai image yang baik (source attractiveness)

D. HAMBATAN KOMUNIKASI

1. Gangguan. (noise)
Ada dua jenis:
i.Gangguan mekanik/Gangguan Teknis
- Gangguan mekanik ialah gangguan yang disebabkan saluran komunikasi. -Onong Uchjana (2003)
- Gangguan teknis adalah gangguan yang terjadi saat proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan, mulai dari proses pengiriman hingga proses penerimaan. -Dani Vardiansyah (2004)
contoh: sinyal saluran radio yang terganggu saat siaran

ii.Gangguan Semantik.
-Gangguan ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang maknanya menjadi rusak (Onong Uchjana 2003:46), hal ini dikarenakan pengetahuan disetiap individu,komunikator dan komunikan. Ketika penyampaian dan penerimaan pesan, makna pesan bisa berubah karena perbedaan penilaian terhadap makna dan isi pesan.
contoh: kata "anjing", ada sebagian orang setuju itu adalah hewan piaraan yang setia dan penurut, dan ada juga yang setuju itu adalah hewan yng galak dan menakutkan.
Hal ini tergantung dari orang yang menginterpretasikannya. hal ini juga dapat membuat misunderstanding & miscommunication

2.Kepentingan
Kepentingan akan membuat orang menjadi selektif  dalam menanggapi suatu pesan.
Pihak yang berkepentingan biasanya tidak mengajukan tujuannya dgn terus terang, tetapi secara implisit. Sehingga kesannya kurang baik.

3.Motivasi Terpendam.
Motivasi dapat memngaruhi proses komunikasi, hal ini dikarenakan adanya tujuan yang hendak dicapai dalam proses penyampaian pesan sehingga terkadang membuat lawan bicara mencoba menghindari sesuatu yang seharusnya disampaikan

4.Prejudice/Prasangka
Hal ini merupakan salah satu hambatan komunikasi dimana orang mempunyai prasangka belum apa-apa sudah merasa curiga dengan orang yang menyampaikan pesan dan terhadap isi pesan yang disampaikan, sehingga proses komunikasi terhambat

E. EVASI KOMUNIKASI
Evasi Komunikasi yaitu gejala mencemoohkan dan mengelakkan suatu komunikasi untuk kemudian mendiskreditkan atau menyesatkan pesan komunikasi
E.Cooper & M.Johada mengemukakan jenis evasi.
i.Menyesatkan Pengertian/makna.
contoh: seseorang yang berkata sesuatu yang sebenarnya baik dan tanpa maksud tertentu, lalu orang lain menilainya tidak baik, dan menyatakan dan menginterpretasikannya buruk.

ii.Mencacatkan pesan komunikasi.
contoh: orang yang suka menyebarluaskan suatu pesan lalu maknanya berubah-ubah karena tujuan tertentu sehingga isi/makna pesan sudah rusak/buruk

iii.Mengubah kerangka referensi
contoh: orang yang menyampaikan perkataan orang lain dengan menambah warna pada pesan tersebut sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing.

*Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Prof.Onong Uchjana Effendy 2003:41-52)
*Pengantar Ilmu Komunikasi-Pendekatan Taksonomi Konseptual (Drs.Dani Vardiansyah, M.Si. 2004)

No comments:

Post a Comment