Thursday, October 14, 2010

LINGKUP KOMUNIKASI

1. Bidang Komunikasi
Berdasarkan bidangnya, komunikasi jenisnya sbg berikut:
a.Komunikasi Sosial
b.Komunikasi Organisasi
c.Komunikasi Bisnis
d.Komunikasi Politik
e.Komunikasi Internasional
f.KOmunikasi Antarbudaya
g.Komunikasi pembangunan
h.komunikasi tradisional
i.komunikasi kesehatan, dll

2. Sifat Komunikasi
Ditinjau dari sifatnya,komunikasi diklasifikasikan sbb.
a.Komunikasi verbal
-Komunikasi lisan
-Komunikasi tulisan
b.Komunikasi non-verbal
-komunikasi kial (gesture/body language)
-komunikasi gambar
c.Komunikasi tatap muka (face to face communication)
d.komunikasi bermedia

3. Tatanan Komunikasi
Yang dimaksud dengan tatanan komunikasi adalah proses komunikasi ditinjau dari jumlah komunikan, apakah satu orang, sekelompok orang, atau lebih.
Berdasarkan situasi komunikan seperti itu, maka diklasifikasikan menjadi bentuk-bentuk sebagai berikut.
a.Komunikasi pribadi
-Komunikasi intrapersonal
-Komunikasi Interpersonal
b.Komunikasi Kelompok
-ceramah
-forum
-seminar, dll
c.Komunikasi massa
-komunikasi media massa cetak/pers (surat kabar/majalah)
-komunikasi media massa elektronik (radio, televisi, film, dll)
Di Amerika Serikat, BUKU juga termasuk media massa, karena sekali terbit jutaan eksemplar.
d.Komunikasi medio
-surat
-pamflet
-poster
-spanduk

4. Tujuan Komunikasi
a.Mengubah sikap
b.Mengubah opini
c.Mengubah Perilaku
d.Mengubah masyarakat

5. Fungsi Komunikasi
a. Menginformasikan
b. MEndidik
c.Menghibur
d.Mempengaruhi

6.Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi diklarifikasikan menjadi.
a.Komunikasi Informatif
b.Komunikasi Persuasif
c.komunikasi pervasif
d.komunikasi koersif
e.Komunikasi instruktif


7. Metode Komunikasi
istilah metode atau dlm bahasa inggris "method", berasal dr bahasa Yunani "methodos" yang berarti rangkaian yang sistematis dan yang merujuk kepada tata cara yang sudah dibina berdasarkan rencana yang pasti dan logis.

Metode komunikasi meliputi kegiatan yang terorganisir.
a.Jurnalisme/jurnalistik
-jurnalisme cetak (majalah, koran)
-jurnalisme elektronik (radio, televisi)
b.Humas (PR)
c.Periklanan, dll



*Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Drs. Onong Uchjana Effendy.,M.A. 2003:52-56)

Monday, October 11, 2010

Hakikat Komunikasi II

C. FAKTOR PENUNJANG KOMUNIKASI EFEKTIF

Komunikasi efektif adalah sejauh mana komunikator mampu berorientasi kepada komunikan. (Dani Vardiansyah (2004). Berorientasi artinya memahami kemampuan komunikan dalam menerima sebuah pesan, terkait dengan pemilihan bentuk pesan, makna pesan, struktur pesan,dan cara penyampaian pesan, termasuk juga media yang akan digunakan.
contoh: ketika berkomunikasi tatap muka, jika komunikator sudah tahu bahwa komunikan memilik kelemahan dalam pendengaran, maka komunikator bisa berteriak agar komunikan bisa mendengarnya dengan jelas ketikan menyampaikan pesan. Ini ditujukan agar komunikasi berjalan efektif.

Wilbur Schramm menyatakan bahwa, kita dapat mendapatkan response yang baik ketika dalam berkomunikasi jika kita dapat menentukan keadaan / proses penyampaian pesannya dengan baik (the condition of success in communication). Berikut syarat agar komunikasi berjalan efektif
i. Pesan yang hendak dismpaikan hendaknya dirancang agar menarik perhatian komunikan
ii. Pesan harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh komunikan
iii. Isi pesan sesuai dengan kebutuhan komunikan
iv. Isi pesan juga mengandung masukan/saran bagaimana memenuhi kebutuhan komunikan.

Ada beberapa faktor yang dapat kita identifikasi untuk menciptakan komunikasi berjalan efektif.
- timing yang tepat
- bahasa yang digunakan mudah dimengerti
- sikap dan nilai yang sesuai
- jenis kelompok yang bergantung situasi dan kondisi

Dan berikut faktor-faktor yg dilihat dari unsur-unsur komunikasi.
1. Faktor pada Komunikan.
- harus memiliki pengalaman yang sama dengan komunikator (field of experience-Wilbur Schramm), sehingga dapat mengerti isi pesan yang disampaikan.
2. Faktor Pada Komunikator.
- kredibilitas komunikator diakui, komunikator adalah orang yang dipercaya (source credibility)
- Daya tarik komunikator, mempunyai image yang baik (source attractiveness)

D. HAMBATAN KOMUNIKASI

1. Gangguan. (noise)
Ada dua jenis:
i.Gangguan mekanik/Gangguan Teknis
- Gangguan mekanik ialah gangguan yang disebabkan saluran komunikasi. -Onong Uchjana (2003)
- Gangguan teknis adalah gangguan yang terjadi saat proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan, mulai dari proses pengiriman hingga proses penerimaan. -Dani Vardiansyah (2004)
contoh: sinyal saluran radio yang terganggu saat siaran

ii.Gangguan Semantik.
-Gangguan ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang maknanya menjadi rusak (Onong Uchjana 2003:46), hal ini dikarenakan pengetahuan disetiap individu,komunikator dan komunikan. Ketika penyampaian dan penerimaan pesan, makna pesan bisa berubah karena perbedaan penilaian terhadap makna dan isi pesan.
contoh: kata "anjing", ada sebagian orang setuju itu adalah hewan piaraan yang setia dan penurut, dan ada juga yang setuju itu adalah hewan yng galak dan menakutkan.
Hal ini tergantung dari orang yang menginterpretasikannya. hal ini juga dapat membuat misunderstanding & miscommunication

2.Kepentingan
Kepentingan akan membuat orang menjadi selektif  dalam menanggapi suatu pesan.
Pihak yang berkepentingan biasanya tidak mengajukan tujuannya dgn terus terang, tetapi secara implisit. Sehingga kesannya kurang baik.

3.Motivasi Terpendam.
Motivasi dapat memngaruhi proses komunikasi, hal ini dikarenakan adanya tujuan yang hendak dicapai dalam proses penyampaian pesan sehingga terkadang membuat lawan bicara mencoba menghindari sesuatu yang seharusnya disampaikan

4.Prejudice/Prasangka
Hal ini merupakan salah satu hambatan komunikasi dimana orang mempunyai prasangka belum apa-apa sudah merasa curiga dengan orang yang menyampaikan pesan dan terhadap isi pesan yang disampaikan, sehingga proses komunikasi terhambat

E. EVASI KOMUNIKASI
Evasi Komunikasi yaitu gejala mencemoohkan dan mengelakkan suatu komunikasi untuk kemudian mendiskreditkan atau menyesatkan pesan komunikasi
E.Cooper & M.Johada mengemukakan jenis evasi.
i.Menyesatkan Pengertian/makna.
contoh: seseorang yang berkata sesuatu yang sebenarnya baik dan tanpa maksud tertentu, lalu orang lain menilainya tidak baik, dan menyatakan dan menginterpretasikannya buruk.

ii.Mencacatkan pesan komunikasi.
contoh: orang yang suka menyebarluaskan suatu pesan lalu maknanya berubah-ubah karena tujuan tertentu sehingga isi/makna pesan sudah rusak/buruk

iii.Mengubah kerangka referensi
contoh: orang yang menyampaikan perkataan orang lain dengan menambah warna pada pesan tersebut sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing.

*Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Prof.Onong Uchjana Effendy 2003:41-52)
*Pengantar Ilmu Komunikasi-Pendekatan Taksonomi Konseptual (Drs.Dani Vardiansyah, M.Si. 2004)

Friday, October 8, 2010

Hakikat Komunikasi I

A. Pengertian Komunikasi.

Pentingnya studi komunikasi karena permasalahan-permasalahan yang timbul akibat komunikasi.
Ilmu Komunikasi, apabila diaplikasikan secara benar akan mampu mencegah dan menghilangkan konflik antar-pribadi, antar-kelompok, antar-suku, antar-bangsa, dan antar-ras, membina kesatuan dan persatuan umat manusia di bumi.

Hakikat Komunikasi adalah proses pernyataan antar-manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.
Dan dalam "Pengantar Ilmu Komunikasi-Dani Vardiansyah.2004:9",  Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia.

Dalam "bahasa" komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message), yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator/sender)), dan yang menerima pesan disebut komunikan (communicatee/receiver).
Jadi, Komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan.

Secara Etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin "communicatio". Istilah ini bersumber dari kata "communis" yang berarti sama;maksudnya sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan antara komunikator dan komunikan.

Jika tidak terjadi kesamaan makna antara komunikator dan komunikan mengenai isi pesan, maka komunikasi tidak terjadi, berarti prosesnya tidak efektif dan komunikatif.

Wilbur Schramm menyatakan  bahwa Field of experience merupakan faktor yang amat penting untuk terjadinya komunikasi, supaya proses penyampaian dan penerimaan pesan antara komunikator-komunikan berjalan baik.

B. Proses Komunikasi

Pada hakikatnya, komunikasi yaitu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Dan proses komunikasi ini dikategorikan kedalam dua perspektif.

1. Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis.
Proses ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Ketika terjadi proses komunikasi, penyampaian dan penerimaan pesan oleh dan dari komunikator ke komunikasn, maka dalam diri mereka terjadi suatu proses. Pesan yang disampaikan terdiri dari dua aspek yakni isi pesan (the content of language) dan lambang (symbol). Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran dan perasaan, sedangkan lambang adalah bahasa.

2. Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis.
Proses ini berlangsung ketika komunikator menyampaikan pesannya kepada komunikan secara lisan ataupun lisan. Ketika komunikator menyampaikan pesan melalui bibir kalau lisan dan tangan jika tulisan. Dan penangkapan pesan oleh komunikan dapat dilakukan dengan indera telinga, indera mata, dan indera lainnya.

Proses ini diklasifikasikan menjadi proses komunikasi secara primer dan secara sekunder.

a. Proses Komunikasi secara primer.
Proses komunikasi secar primer adalah proses penyampaian pesan dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media atau saluran. Ada dua jenis lambang ini, yaitu verbal dan non-verbal.
  1. Lambang Verbal: Yakni bahasa, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
  2. Lambang non-verbal: Yakni yang bukan berupa bahasa, seperti isyarat anggota tubuh, gesture, tanda-tanda yang bukan berupa bahasa baik lisan ataupun tulisan.
b. Proses komunikasii secara sekunder.
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana untuk menyampaikan pesannya. Penggunaan media/alat ini dikarenakan jarak/jauhnya antara komunikator dan komunikan, atau benyaknya jumlahnya, atau kedua-duanya.
Contoh: Menggunakan surat, surat kabar, radio, atau televisi.

c. Proses komunikasi secara linear.
Proses komunikasi secara linear adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Berlangsung pada situasi komunikasi tatap muka (face-to-face communication). maupun dalam situasi komunikasi bermedia (mediated communication).
Komunikasi ini hanya terjadi satu arah, tanpa feedback dari komunikan kepada komunikator.

d. Proses komunikasi secara sirkuler.
Proses komunikasi secara sirkuler adalah proses penyampaian pesan yang terjadi feedback/ umpan balik terhadap pesan yang disampaikan komunikator terhadap komunikan.

*Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (prof.Onong Uchjana Effendy. 1993:27-41)

Wednesday, October 6, 2010

Perkembangan Ilmu Komunikasi IV

Communication Science (Ilmu Komunikasi)

Jika di Eropa awal mula ilmu mengenai pernyataan antar manusia disebut Publisistik, berbeda dengan di Benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat.
Di Benua ini namanya sudah menjadi Communication Science atau Ilmu Komunikasi

Joseph Pulitzer (1993) mendambakan sebuah sekolah jurnalisme di Amerika, mendapat tanggapan baik dari rektor Harvard University, Charles Eliot & Columbia University, Nicholas Murray Butler.
Disinilah awal mula perkembangan Media Komunikasi Massa dan sekarang sering disingkat Komunikasi Massa atau Mass Communication.

Para pakar menganggap bahwa Media Massa disini yaitu surat kabar, radio, televisi, dan film.
Dan perkembangan selanjutnya akibat pengaruh kemajuan teknologi komunikasi, istilah Communication Massa tidak tepat lagi,karena ternyata tidak lagi merupakan proses yang total.\
Para pakar menyatakan bahwa komunikasi melalui media massa hanya satu dimensi saja, dan satu tahap, ada tahap-tahap lainnya yang meneruskan pesan dari media massa dari mulut ke mulut yang justru dampaknya sangat besar sehingga diputuskan nama ilmunya yaitu Communication Science yang lebih luas yang menelaah komunikasi massa, komunikasi kelompok, dll.


PERINTIS & BAPAK ILMU KOMUNIKASI

Perintis Ilmu Komunikasi sebenarnya sudah berkembang dimulai dr zaman Yunani dan Romawi Kuno dipelopori oleh Sokrates, Plato dan Aristoteles yang paling terkenal. Dan semakin kesini semakin banyak para perintis Ilmu Komunikasi. Ilmu Komunikasi dinyatakan sebagai disiplin ilmu dan itu didasari oleh perhatian para cendekiawan yang menelitinya.

Di Amerika Serikat, ada 5 nama yang dianggap sebagai Perintis Ilmu Komunikasi atau sering disebut juga Bapak Ilmu Komunikasi. Mereka yaitu; (Onong Uchjana 1993:15)

1. Harold Lasswell
Lasswel lahir di Donellson, Illinois,Amerika Serikat.
Terkenal dengan teori/model komunikasinya yaitu
"Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect" (siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa) (Onong Uchjana 1993:253). Ini merupakan teori paling awal dalam perkembangan ILmu Komunikasi (1948). Dalam teori Lasswell ini tersirat menyatakan bahwa unsur-unsur proses komunikasi yaitu:
Communicator (komunikator), Message (Pesan), Media (media), Receiver (Penerima/komunikan), dan Effect (efek).

2. Kurt Lewin
Lewin lahir pada tahunn 1890, dan wafat tahun 1947.
Terkenal dengan pemikirannya mengenai "gatekeeping", "group dynamics", dan "consistency theory" melalui murid-muridnya yang menampilkan berbagai teori komunikasi yang bersumber dari pemikiran Lewin; diantaranya yaitu Festinger dgn Teori Disonansi Kognitif; Heider dgn Teori Keseimbangan; Newcomb dgn Teori ABX, dll.

3. Paul Lazarsfeld
Lazarzfeld terkenal dengan dalilnya yang mengemukakan tentang "two steps  flow of communication", atau arus komunikasi dua tahap, dimana media massa mempengaruhii pemuka pendapat (opinion leader) yang pada gilirannya mempengaruhi individu-individu lainnya.

4. Carl Hovland
Ia melakukan eksperimen dengan film mengenai latihan ketentaraan untuk menguji teori Kredibilitas Sumber,penyajian satu sisi lawan dua sisi, himbauan rasa takut, dan efek langsung lawan efek tertunda. Ia merangkum hasil studi di masa perang dalam "Experiments on Mass Communication" (1949). Dan buku-buku diantaranya "Communication and persuation" menjadi bahan studi mahasiswa komunikasi.Dan penelitian persuasi menjadi penelitian paling populer hingga sekarang ini.
(Onong Uchjana 1993:22-23)

5.Wilbur Schramm
Pendiri lembaga-lembaga pertama penelitian komunikasi di Illinois 1947 dan di Stanford 1956.
Ia lahir di Marieta, Ohio. Terkenal dgn teori modelnya "The Osgood and Schramm Circular Model", Model Sirkular Osgood dan Schramm, bekerjasaama dgn Osgood pakar komunikasi. (Onong Uchjana 1993:258)

Demikianlah sekilas mengenai sejarah perkembangan Ilmu Komunikasi yang dimulai dr ilmu penyataan antar-manusia pada zaman Yunani dan romawi,lalu berkembang sbg Publiziztik di Eropa, dan Menjadi salah satu displin Ilmu yakni Ilmu Komunikasi di Amerika, dan hingga kini terus berkembang dan semakin maju diiringi oleh perkembangan teknologi komunikasi.


*Ilmu, Teori, dan Filsafat Ilmu Komunikasi (Onong Uchjana Effendy 1993:12-26)

Monday, October 4, 2010

Perkembangan Ilmu Komunikasi III

Publiziztik Wissenschaft (Perkembangan Komunikasi setelah zaman Yunani dan Romawi kuno)

Fenomena perkembangan ilmu pernyataan antar manusia semakin berkembang pada tahun 100-44 Sebelum Masehi, dibawah kepemimpinan Gaius Julius Caesar, Kaisar Romawi.
Proses pernyataan manusia di zaman itu mulai menggunakan media, yakni setiap kegiatan Senat harus diumumkan kepada masyarakat dengan cara ditempel pada papan pengumuman yang dinamakan Acta Diurna.

Kegiatan pemberitaan melalui Acta Diurna ini merupakan cikal bakal dimana ilmu Jurnalistik dimulai.

Sampai abad 1 (satu) Masehi pernyataan antar manusia untuk jarak jauh masih dilakukan dengan menggunakan Papyrus atau daun lontar, kulit binatang, logam tipis dll.

Setelah ditemukannya kerta oleh Bangsa Cina oleh Ts'ai Lun (105 M), kegiatan pernyataan antar manusia baru menggunakan kertas.

Dan baru setelah ditemukannya mesin cetak oleh Johanes Gutenberg (1400-1468), proses pernyataan antar manusia semakin berkembnag pesat dimana pesan bisa dilipatgandakan, dan saling menyampaikan pernyataan antar manusia semakin luas.

Namun fenomena jurnalistik yang sudah tampak pada Acta Diurna pada saat iitu tidak berkembang dikarenakan kekaisaran Romawi mengalami masa gelap (dark ages).

Baru tahun 1609, surat kabar pertama dalam sejarah muncul di Jerman dengn nama "Avisa Relation Order Zeitung", lalu disusul oleh "Weekly News" yang diterbtkan di Inggris pada tahun 1622.

Dan semakin berkembang di negara-negara Eropa lainnya pada abad 19, Inggris "Science od the press", Prancis "Science de la Presse", Nederland "Dagbladwetenschap", dan di Jerman "Zeitungswizzenschaft", semuanya itu berarti  "Ilmu per-suratkabaran". Maka jelas pada masa itu para cendekiawan Eropa menganggap bahwa per-suratkabaran sebagai ILMU (science, wetenschap, wissenschaft).

Pertama kali ilmu per-suratkabaran diajarkan di Universitas Bazel pada tahun 1884 oleh prof.Bucher. Ia mengajarkan sejarah pers, oerganisasi pers, dan statistik pers.
Lalu diikuti oleh Universitas Leipzig sesudah tahun 1892, disini semakin berkembang mengajarkan; Geschicte, des Zeitungswesens, Organization und tehnik des modernen zeitungswesens, dan presspolitik.

Demikianlah perkembangan ilmu tentang pernyataan antar manusia, dari fenomena pernyataan antar manusia di zaman Yunani dan Romawi kuno, menuju ke Jerman menjadi Publiziztik Wissenschaft yang disingkat dengan Publisistik. Tetapi belum berhenti disana, di Benua Amerika semakin berkembang pesat dengan bermunculannya pakar-pakar yang lebih meneliti ilmu ini, dan akhirnya diberi nama Communication Science (Ilmu Komunikasi).

******* bersambung *******

*Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Prof.Onong Uchjana Effendy-1993:6-11)

Sunday, October 3, 2010

Perkembangan Ilmu Komunikasi II

Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi

Ilmu Komunikasi mulai berkembang pada abad ke-5 Sebelum Masehi, dikenal sebagai suatu ilmu yang mengkaji proses pernyataan antar manusia (komunikasi) sebagai fenomena sosial.
Ilmu ini dinamakan dalam bahasa Yunani "rethorike" yang dikembangkan di Yunani Purba.
Pada abad-abad kemudian dimekarkan di Romawi dengan nama bahasa Latin "rethorika", (dalam bahasa Inggris "rethoric" dan dalam bahasa Indonesia "retorika")

Negara pertama yang mengembangkan Retorika adalah Yunani, dipelopori oleh Georgias (480-370).
Georgias diangggap sebagai guru retorika pertama dalam sejarah manusia yang mempelajari dan menelaah proses pernyataan manusia.

Berkembangnya retorika sebagai seni bicara di Yunani yaitu ketika Kaum Sofis disaat mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain,mengajarkan pengetahuan mengenai politik dan pemerintahan.
Kaum Sofis menyatakan bahwa pemerintah harus berdasarkan suara rakyat terbanyak atau demokrasi yang berarti pemerintah rakyat. Untuk itu diperlukan pemilihan. Maka berkembanglah seni pidato, bicara di depan publik dengan tujuan mendapatkan perhatian khalayak supaya bisa menang ketika pemilihan.

Namun Filsafat Sofisme ditentang oleh Protagoras (500-432) dan Socrates (469-399).
Protagoras menyatakan bahwa seni bicara atau kemahiran berbicara bukan demi kemenangan, melainkan demi keindahann bahasa. Sedangkan Socrates menyatakan bahwa retorika adalah demi kebenaran dengan dialog sebagai tehniknya, karena dengan dialog, kebenaran akan timbul dengan sendirinya.

Para pakar retorika lainnya adalah Isocrates dan Plato, mereka berpendapat bahwa retorika berperan penting bagi persiapan seseorang untuk menjadi pemimpin, dan pentingnya retorika adalah sebagai metode pendidikan dalam rangka mencapai kedudukan di kepemerintahan dan dalam rangka upaya mempengaruhi rakyat.

Puncak peranan retorika sebagai Ilmu pernyataan antar manusia (komunikasi) ditandai oleh munculnya Demosthenes dan Aristoteles, dua pakar yang teorinya hingga kini masih dijadikan bahan kuliah.

Demosthenes (384-322), di zaman Yunani terkenal karena mampu mempertahankan Athena dari ancaman Raja Philipus dari Mecedonia. Pada saat itu, sudah menjadi anggapan umum bahwa pemerintahan yang berkedaulatan harus berdasarkan demokrasi, demokrasi dijadikan sistem pemerintahan dan disitu memerlukan orang-orang yang mahir berbicara di depan umum.

Sementara Aristoteles berpendapat bahwa retorika adalah seni persuasi, suatu uraian yang harus singkat, jelas, dan meyakinkan,dengan keindahan bahasa yang disusun untuk hal-hal yang bersifat memperbaiki, memerintah, mendorong, dan mempertahankan.
Aristoteles berkata;
"anda dalam retorika terutama menggelorakan emosi, itu memang baik, tetapi ucapan-ucapan anda tidak dapat dipertanggung-jawabkan. Tujuan retorika yang sebenarnya adalah membuktikan maksud pembicaraan atau menampakkan pembuktiannya, Ini terdapat pada logika. Retorika hanya menimbulkan perasaan seketika, meski lebih efektif daripada silogisme, Pernyataan pokok bagi logika dan bagi retorika akan benar apabila telah diuji oleh dasar-dasar logika".

Demikian Retorika di Yunani, ilmu pertama yang mempelajari dan mengkaji gejala pernyataan antar manusia.

Dari Yunani, retorika menjalar ke Romawi.
Di negeri ini, retorika dikembangkan oleh Marcus Tulius Cicero (106-43). Ia terkenal karena bukunya berjudul Oratore dan karena penampilannya sebagai seorang orator.
Menurut Cicero sistematika retorika mencakup dua tujuan pokok yang bersifat "suasio" (anjuran) dan "dissuasio" (penolakan).

Cicero menyatkan bahwa ketika mempengaruhi khalayak seorang orator harus meyakinkan mereka dengan mencerminkan kebenaran dan kesusilaan.
Retorika gaya Cicero meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
a.Investio
Berarti mencari bahan tema yang akan dibahas dan disertai bukti dengan tujuan
i. mendidik
ii. membangkitkan kepercayaan
iii. menggerakkan perasaan
b.Ordo collocatio
Berarti penyusunan pidato, disini sang orator dituntut untuk bisa mengolah kata-kata mengenai aspek-aspek tertentu secara sistematis
i. pendahuluan
ii. pemaparan
iii. peneguhan
iv. pertimbangan
v. penutup

Demikan Retorika berkembang di Romawi.

Retorika sampai sekarang masih dipraktekkan di berbagai bidang kehidupan, tetapi tidak dilandasi teori-teori baru, dan ternyata teori-teori zaman Yunani dan Romawi yang masih digunakan dengan pelopor-pelopor yang disebutkan tadi.

*Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Prof.Onong Uchjana Effendy-1993:2-6)



Perkembangan Ilmu Komunikasi I

Studi Fenomena Ilmu Komunikasi Dalam Pernyataan Antar Manusia

Manusia pertama dan kedua yang diciptakan ke dunia yaitu Adam a.s dan istrinya Hawa.
Mereka diturunkan ke dunia dalam keadaan terpisah, dan saling mencari.

Bertahun-tahun keduanya saling mencari, melewati hutan belantara, padang pasir, naik-turun gunung dan bukit.
Keduanya mengalami kebingungan hendak mencari kemana, mau bertanya tidak tahu kepada siapa karena dikala itu hanya mereka manusia yang ada di dunia. Yang mereka bisa lakukan hanya terus mencari dan terus mencari, dan mereka hanya bisa BERDO'A kepada Sang Khalik, hendak segera dipertemukan satu sama lain.

Setelah bertahun-tahun, akhirnya mereka bertemu di padang tandus dekat sebuah bukit. Padang itu dinamakan Padang Arafah dan bukit tersebut dikenal sebagai Jabal Rahmah, oleh karena perjumpaan suami istri itu menimbulkan lagi rasa kasih sayang yang tiada terhingga.

Betapa girang dan senangnya kedua insan itu kiranya tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, tetapi yang jelas PENGUNGKAPAN isi hati keduanya merupakan PERNYATAAN antar manusia yang sangat bermakna.

*********

Apabila pada mulanya pengungkapan pikiran kedua insan tersebut merupakan kepentingan individu yang sederhana, maka pada masa-masa berikutnya, ketika jumlah manusia semakin banyak, menjadi suatu masyarakat yang luas dan kompleks sehingga satu sama lain tidak lagi saling akrab dan mengerti apa yang mereka bicarakan, bahkan terjadi pertentangan, maka akhirnya bermunculanlah orang-orang yang dianugrahi kelebihan dalam berfikir, meniliti dan menelaah perbedaan alat/cara/bahasa pada saat berbicara TETAPI sampai tahun 500 Sebelum Masehi, Fenomena Sosial yang lebih spesifik membahas tentang ilmu berkomunikasi, BELUM ADA.

*Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Prof.Onong Uchjana Efendy 1993:1-2)